Penemuan batu kristal ungu 3 kwintal di Prambanan bikin heboh

image

M2000 – Zaman batu…ya, mungkin ini yang menggambarkan kondisi di Indonesia saat ini.
Orang ramai-ramai , membicarakan, membuat , membeli, menjual bahkan ada yang mengeramatkan sebuah batu.
Mungkin terdengar lucu bagi yang tidak tahu atau tidak mengetahui tentang hal ini, tapi tentu tidak bagi yang hobbi atau bahkan hidupdari batu.

Nah ngomong-ngomong soal penemuan batu, dulu sempat heboh di Aceh saat ditemukan batu giok sebesat 20 ton diaceh , namun setelah diteliti ternyata itu hanya batu biasa dan tidak bernilai jual tinggi.
Kini ada lagi di Prambanan , ditemukan sebuah batu aneh yang belum diketahui jenis batunya.

Adalah Juwanto, warga di Dusun Nawung, Kelurahan Gayam Harjo, Kecamatan Prambanan, Sleman, Yogyakarta, menemukan batu kristal berwarna ungu seberat 3 kwintal. Meskipun batu kristal tersebut sudah ditawar hingga jutaan rupiah, namun Juwanto tidak mau menjualnya.
“Saya menemukan batu ini pada hari Sabtu 30 Mei 2015, saat mencari rumput di pinggir hutan Lemah Abang, Desa Gambir Sawit, Prambanan,” kata Juwanto.

image
Juwanto dan batu kristal ungunya

Penemuan batu ini bermula ketika dirinya istirahat di sekitar hutan. Lalu, ada seekor burung membuang kotoran di atas kepalanya.
“Saya sebenarnya tidak menggubris, tetapi kakak saya mengajak kembali ke sana setelah saya ceritakan,” ucapnya.
Kemudian pada hari Minggu 31 Mei 2015, Juwanto kembali ke daerah tersebut bersama Sayono, kakaknya, sambil membawa linggis. Sesampainya di lokasi, mereka berdua langsung mencongkel batu tersebut.
Kedua kakak beradik ini mengaku sangat terkejut mengetahui ciri-ciri batu yang permukaannya berwarna kecokelatan di dalamnya menyimpan tekrstur kristal berwarna ungu. Begitu dicongkel-congkel, batu itu terbelah. Terlihat dalamnya seperti kristal warnanya ungu. Juwanto bengong dibuatnya.
“Batu itu seperti terikat akar pohon. Batu tersebut atas bawah atau satu tangkep,” katanya.

Sempat Mimpi aneh

Sayono menuturkan, penemuan batu itu diawali sebuah mimpi pada dirinya. “Tidak menyangka jika warnanya ungu. Sebelumnya, saya sempat bermimpi agar mengambil batu di sekitar lokasi,” tuturnya.
Dia menjelaskan, untuk membawa batu dengan lebar 70 sentimeter dan tinggi 80 cm tersebut, dirinya harus dibantu enam orang rekannya.
“Cukup berat batunya, jadi saya minta tolong ke warga,” ucapnya.
Sayono mengaku tidak mengetahui jenis batu tersebut. Namun, dia tidak akan menjual batu tersebut meski ada yang menawar hingga jutaan rupiah. “Kemarin, ada yang bilang batu temuannya termasuk jenis kristal lavender, dan sempat ditawar jutaan rupiah. Tetapi, tidak saya berikan. Karena takut kualat,” katanya.

Juwanto tak hobi akik

Suyono dan Juwanto mengaku tak hobi akik. Bahkan keduanya tak mengerti ‘dunia’ batu-batuan yang sedang populer saat ini.
“Saya enggak suka akik, enggak ngerti juga. Punya akik juga punya kakek saya dulu dan enggak saya pakai,” ujar Suyono.
Bahkan ketika beberapa warga yang tanya pada dirinya berapa harga batu itu jika ada yang akan membeli, Suyono masih tak tahu.
“Saya enggak tahu berapa ya harganya. Tapi saya enggak berpikir ke sana. Kalau orang Jawa mikirnya ke depan kalau dijual nanti bagaimana,” ujar Sayono.

Lebih lanjut Sayono mengatakan, ia dan Juwanto mempersilakan pemerintah untuk meneliti batu tersebut. Namun dengan tegas ia menyatakan bahwa batu itu tidak akan diberikan kepada pemerintah, meski diminta.
“Tadi dari Dinas Kehutanan Sleman tanya kalau pemerintah mau ambil ini gimana, sama saya nggak bisa,” ujar Sayono.

Kalau dilihat sepintas sih mirip sama batu hias di aquarium itu, yang asalnya dari laut, sebangsa terumbu karang lah.
Kira-kira batu ini berharga ‘gak ya…soalnya kalau dilihat-lihat kog ada yang unik gitu..???

Library: okezone, detik , si momot

Ngobrol disini !