Gus Mus – Ketika Agama Kehilangan Tuhan

image

M2000 – KH. Ahmad Mustofa Bisri atau lebih sering dipanggil dengan Gus Mus (lahir di Rembang, Jawa Tengah, 10 Agustus 1944; umur 73 tahun) adalah pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang dan menjadi Rais Syuriah PBNU.
Ia adalah salah seorang pendeklarasi Partai Kebangkitan Bangsa dan sekaligus perancang logo PKB yang digunakan hingga kini.

Ia juga seorang penyair dan penulis kolom yang sangat dikenal di kalangan sastrawan. Disamping budayawan, dia juga dikenal sebagai penyair.
Bahkan walaupun beliau adalah seorang tokoh atau ulama yang sangat dihormati di negri ini , orang lebih banyak mengenal karena kepiawaiannya mengolah kata dalam syair puisi .

Berikut adalah salah satu syair Gur Mus yang sangat populer .

KETIKA AGAMA KEHILANGAN TUHAN

Oleh: KH. A. Mustafa Bisri/Gus Mus

Dulu agama menghancurkan berhala. Kini agama jadi berhala. Tak kenal Tuhannya, yang penting agamanya.

Dulu orang berhenti membunuh karena agama. Sekarang orang saling membunuh karena agama.

Dulu orang saling mengasihi karena beragama. Kini orang saling membenci karena beragama.

Agama tak pernah berubah ajarannya dari dulu,Tuhannya pun tak pernah berubah dari dulu. Lalu yang berubah apanya? Manusianya?

Dulu orang belajar agama sebagai modal, untuk mempelajari ilmu lainnya. Sekarang orang malas belajar ilmu lainnya, maunya belajar agama saja.

Dulu pemimpin agama dipilih berdasarkan kepintarannya, yang paling cerdas diantara orang-orang lainnya. Sekarang orang yang paling dungu yang tidak bisa bersaing dengan orang-orang lainnya, dikirim untuk belajar jadi pemimpin agama.

Dulu para siswa diajarkan untuk harus belajar giat dan berdoa untuk bisa menempuh ujian. Sekarang siswa malas belajar, tapi sesaat sebelum ujian berdoa paling kencang, karena diajarkan pemimpin agamanya untuk berdoa supaya lulus.

Dulu agama mempererat hubungan manusia dengan Tuhan. Sekarang manusia jauh dari Tuhan karena terlalu sibuk dengan urusan-urusan agama.

Dulu agama ditempuh untuk mencari Wajah Tuhan. Sekarang agama ditempuh untuk cari muka di hadapan Tuhan.

Esensi beragama telah dilupakan. Agama kini hanya komoditi yang menguntungkan pelaku bisnis berbasis agama, karena semua yang berbau agama telah didewa-dewakan, takkan pernah dianggap salah, tak pernah ditolak, dan jadi keperluan pokok melebihi sandang, pangan, papan. Agama jadi hobi, tren, dan bahkan pelarian karena tak tahu lagi mesti mengerjakan apa.

Agama kini diperTuhankan, sedang Tuhan itu sendiri dikesampingkan. Agama dulu memuja Tuhan. Agama kini menghujat Tuhan. Nama Tuhan dijual, diperdagangkan, dijaminkan, dijadikan murahan, oleh orang-orang yang merusak, membunuh, sambil meneriakkan nama Tuhan.

Tuhan mana yang mengajarkan tuk membunuh? Tuhan mana yang mengajarkan tuk membenci? Tapi manusia membunuh, membenci, mengintimidasi, merusak, sambil dengan bangga meneriakkan nama Tuhan, berpikir bahwa Tuhan sedang disenangkan ketika ia menumpahkan darah.

Tentu saja syair Gus Mus ini , adalah kritik dari kejadian yang saat ini sedang terjadi di dunia dan Indonesia tentunya , dimana orang semakin terjerumus dalam cara pandang yang salah dalam beragama dan malah mabok agama .

image

” Beragamalah dengan gembira , karena lahirnya Islam adalah kabar gembira bagi seluruh alam , Rahmatan lil Alamin “

3 tanggapan untuk “Gus Mus – Ketika Agama Kehilangan Tuhan”

  1. Agama kehilangan Tuhan yg menurunkan ayat kebencian, kekekerasan dan kekejaman seperti di surat At-Taubah ayat (5) itu tidak mengapa. Tapi jangan sampai kehilangan Agama yg tidak mempunyai perikemanusiaan..!!!

    Disukai oleh 1 orang

  2. Ketika Agama Kehilangan Tuhan yang Tidak Berperikemanusian Tidak Mengapa?! Tapi Asalkan Jangan Agama Kehilangan Keperikemanusiaan Nya?!

    Suka

Ngobrol disini !